Usai Diguyur Hujan, Emas Muncul di Lahan Warga
Sebuah keajaiban
kembali muncul di Kabupaten Sumenep, Madura. Setelah beberapa waktu
lalu sumur warga mengeluarkan minyak berjenis premium, kini tanah milik
warga seluas 25 X 50 meter mengeluarkan benda menyerupai emas setiap
kali usai hujan.
Lahan tersebut milik Umyani (40), warga Kampung Tembing, Desa Banjar Barat, Kecamatan Gapura, yang berada di timur Kota Sumenep. Untuk sampai ke lokasi itu perlu menempuh jarak 15 kilometer, dan harus melewati jalan tanah dan berbatu sejauh 1 km.
Setiap kali usai hujan deras, emas murni berbentuk gir sepeda ditemukan oleh warga setempat. Ukurannya berbeda, ada yang beratnya mencapai 1 gram, ada pula yang ukurannya sangat kecil.
Tak anyal, setiap kali usai hujan deras, kerumunan ratusan warga terlihat di lahan tersebut. Mereka tidak perlu membawa peralatan berat. Hanya dengan alat ranting pohon yang dijadikan mengais tanah, dan emas murni pun didapat.
Namun tidak setiap warga bisa mendapatkan emas murni tersebut. Warga setempat menyebutnya tergantung rezeki masing-masing. Bila rezekinya, bisa mendapatkan hingga 1 gram setiap habis hujan turun. Tapi, ada juga yang tidak mendapatkan sama sekali.
Umyani, pemilik lahan mengatakan, lahan miliknya yang mengeluarkan emas sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu. "Lahan di belakang rumah saya ini memang mengeluarkan emas sejak nenek moyang dan berlangsung hingga saat ini," kata Umyani pada detiksurabaya.com, di lokasi lahan emas.
Dia tidak tahu persis asal mula lahan miliknya yang mengeluarkan emas murni itu. Konon, sesepuh desa yang menempati lahan tersebut senang terhadap kesenian seperti saronen dan kleningan. Semua alat tersebut dari emas dan terkubur di lahan tersebut.
Sedangkan makam leluhur desa itu berada di sebelah barat lahan emas itu. Dan sampai saat ini dikeramatkan oleh warga setempat. Yang aneh, setiap kali warga menggelar doa dan tahlil bersama, emas murni pun semakin banyak yang ditemukan warga.
Warga menyebutnya, emas yang banyak ditemukan selama ini merupakan rezeki yang berhubungan dengan keajaiban, sehingga mereka yang mendapatkan berarti dikasihani oleh sang leluhur.
Salah seorang sesepuh desa, Said (98) mengatakan, emas murni yang keluar setiap kali hujan sudah berlangsung sejak ia masih kanak-kanak. Tempo dulu, disebut lahan emas murni yang keluar tanpa harus digali.
"Kalau hujan pasti lahan itu mengeluarkan emas murni. Itu pun tidak harus digali," ujar Said dengan logat Madura pada detiksurabaya.com di rumahnya Desa Banjar Barat, Gapura Sumenep.
Sementara, Mat Hawi (35), warga setempat yang menemukan emas murni berbentuk gir selama musim penghujan ini mengaku senang dan berencana akan menjualnya pada pedagang.
"Setiap kali hujan saya sering menemukan emas di lahan ini, mas. Kalau sudah tidak mempunyai uang saya jual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ujar Mat Hawi saat ditemui di lokasi pencarian emas.
Sumber : detiksurabaya
Lahan tersebut milik Umyani (40), warga Kampung Tembing, Desa Banjar Barat, Kecamatan Gapura, yang berada di timur Kota Sumenep. Untuk sampai ke lokasi itu perlu menempuh jarak 15 kilometer, dan harus melewati jalan tanah dan berbatu sejauh 1 km.
Setiap kali usai hujan deras, emas murni berbentuk gir sepeda ditemukan oleh warga setempat. Ukurannya berbeda, ada yang beratnya mencapai 1 gram, ada pula yang ukurannya sangat kecil.
Tak anyal, setiap kali usai hujan deras, kerumunan ratusan warga terlihat di lahan tersebut. Mereka tidak perlu membawa peralatan berat. Hanya dengan alat ranting pohon yang dijadikan mengais tanah, dan emas murni pun didapat.
Namun tidak setiap warga bisa mendapatkan emas murni tersebut. Warga setempat menyebutnya tergantung rezeki masing-masing. Bila rezekinya, bisa mendapatkan hingga 1 gram setiap habis hujan turun. Tapi, ada juga yang tidak mendapatkan sama sekali.
Umyani, pemilik lahan mengatakan, lahan miliknya yang mengeluarkan emas sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu. "Lahan di belakang rumah saya ini memang mengeluarkan emas sejak nenek moyang dan berlangsung hingga saat ini," kata Umyani pada detiksurabaya.com, di lokasi lahan emas.
Dia tidak tahu persis asal mula lahan miliknya yang mengeluarkan emas murni itu. Konon, sesepuh desa yang menempati lahan tersebut senang terhadap kesenian seperti saronen dan kleningan. Semua alat tersebut dari emas dan terkubur di lahan tersebut.
Sedangkan makam leluhur desa itu berada di sebelah barat lahan emas itu. Dan sampai saat ini dikeramatkan oleh warga setempat. Yang aneh, setiap kali warga menggelar doa dan tahlil bersama, emas murni pun semakin banyak yang ditemukan warga.
Warga menyebutnya, emas yang banyak ditemukan selama ini merupakan rezeki yang berhubungan dengan keajaiban, sehingga mereka yang mendapatkan berarti dikasihani oleh sang leluhur.
Salah seorang sesepuh desa, Said (98) mengatakan, emas murni yang keluar setiap kali hujan sudah berlangsung sejak ia masih kanak-kanak. Tempo dulu, disebut lahan emas murni yang keluar tanpa harus digali.
"Kalau hujan pasti lahan itu mengeluarkan emas murni. Itu pun tidak harus digali," ujar Said dengan logat Madura pada detiksurabaya.com di rumahnya Desa Banjar Barat, Gapura Sumenep.
Sementara, Mat Hawi (35), warga setempat yang menemukan emas murni berbentuk gir selama musim penghujan ini mengaku senang dan berencana akan menjualnya pada pedagang.
"Setiap kali hujan saya sering menemukan emas di lahan ini, mas. Kalau sudah tidak mempunyai uang saya jual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ujar Mat Hawi saat ditemui di lokasi pencarian emas.
Sumber : detiksurabaya
Comments
Post a Comment