Menjadi Pemuda Pergerakan yang Memiliki Identitas sebagai Kristen
Shalom eleichem..
Sebagai pemuda pergerakan
kristen kita gak boleh hanya menjadikan Kristen sebagai gaya-gayaan saja, atau
parahnya hidup kita ga mencerminkan sebagai Pengikut Kristus. Ngomong
sembarangan, gereja asal-asalan, gapernah intim sama Tuhan. Kalau masih ada
yang kaya gitu tobat yak wkwk. Jadi Kristen itu ga sembarangan, harus serius
jalaninnya. Nah biar pada paham bagaimana identitas kita sebagai orang Kristen,
yuk disimak!
Kalau kita
ditanya identitas diri kita tentu kita akan menjawab nama, usia, jenis kelamin,
dan sebagainya. Nah kalau ada yang nanya identitas kita sebagai orang Kristen
bagaimana menjawabnya? Apakah hanya sekedar pengikut Kristus? Atau malah
menjawab agama bawaan dari orangtua?
Untuk memahami
hal itu kita bisa melihat kisah Jemaat di Asia Kecil pada masa Romawi yang
hidupnya sebagai Pengkut Kristus sangat terancam terhadap kematian. Pada waktu
itu Kaisar Romawi dianggap son of god atau
anak allah bagi orang-orang Romawi. Semua yang dijajah harus mau nyembah
kaisar, atau dibunuh kalau nolak. Makanya pada masa itu banyak Jemaat Gereja
Mula-mula yang harus meninggal karena
menolak menuruti Kaisar.
Karena takut
iman mereka makin lama makin berkurang, Paulus melalui suratnya kepada jemaat
di Asia Kecil berusaha menguatkan mereka. Kisah ini dapat dilihat di 1 Petrus
1:1-9. Yuk buka dan kita renungkan.
Di ayat itu
disampaikan bagaimana Paulus berusaha menguatkan mereka. Coba bayangin kalian
terancam mati dibunuh tapi disuruh tetap setia sama Yesus. Secara duniawi tentu
sangat berat namun disaat seperti itulah iman mereka benar-benar diuji.
Dalam surat itu,
Paulus ingin mengingatkan kembali para Jemaat dengan identitasnya sebagai
Kristen atau pengikut Kristus. Identitas
yang pertama adalah dipelihara Allah. Yesus menjanjikan orang yang setia
terhadap imannya akan dipelihara sampai kapanpun (ayat 5). Inilah keuntungan
kita sebagai orang Kristen. Kalau kita tetap bersandar sama Dia pasti Dia
pelihara kita. Kalau kita intim sama Tuhan pasti bisa ngerasain gimana Tuhan
melihara kita, misalnya aja masalah yang dekat dari kita kalau lagi krisis
ekonomi. Minta orang tua gaenak, minta temen juga gaenak. Sementara perut udah
lapar, pasti ada aja jalan Tuhan melihara kita bisa melalui teman tiba-tiba mau
traktir, atau ada teman yang balikin utang dia.
Identitas Kedua yaitu walaupun menderita tapi harus tetap gembira
(ay. 6-7). Kalau secara logika mungkin aneh. Kok menderita disuruh gembira? Tapi
Tuhan bilang kalau dalam penderitaan kemurnian iman kita diuji. Apakah dengan
ujian tersebut membuat kita menjauh apa justru makin dekat. Karena hadiahnya
itu akan dijanjikan kelak ketika Yesus menyatakan diri-Nya ke dunia.
Kemudian identitas ketiga adalah berpengharapan
(ay 3-4). Sebagai orang Kristen kita gaboleh pesimis! Kan Tuhan udah janjiin
kita keselamatan dan pemeliharaanNya. Jadi kenapa mesti pesimis? Pengharapan
kita juga harus kita sandarkan hanya sama Tuhan. Mau apapun berharaplah terus sama
Tuhan. Jangan berharap sama yang lain yaa… Karena sesungguhnya ketika dia yang
kalian harapin buat jatuh cinta sama kalian tapi ternyata engga hanya akan
nimbulin sakit hati. Mending berharap sama yang pasti-pasti aja kan! Walaupun
realisasinya gatau kapan tapi masa ga percaya?
Terakhir,
melahirkan kita kembali karena kebangkitan-Nya (ay. 3). Kebangkitan Tuhan
Yesus, yang baru ini kita rayakan melalui Hari Paskah memang merupakan tanda
kita dilahirkan menjadi manusia yang terlahir kembali karena dijanjikan
keselamatan kekal kelak. Karena melalui penebusan-Nya dosa kita dihapus dan
kita dibebaskan dari maut. Asal mau tetap ikut Dia. Itu semua karena kasih Dia
buat kita.
Gimana?
Identitas mana yang udah kita rasain sebagai orang Kristen? Enak kok, kalau
udah punya identitas sejati kita jadi gaperlu takut sama apa yang bakal terjadi
di depan. Kalau belum, cari komunitas yang bisa bikin rohani kalian tumbuh.
Bisa dimana aja asal memang tujuannya sama. Aku juga berharap naposo ga jadi
hanya sekedar tempat kita seru-seruan, tapi lebih dalam lagi menjadi tempat
rohani kita tumbuh dan dibentuk dengan identitas Kristen yang sesungguhnya.
Inget ya!
Penderitaan itu ada bukan karena Tuhan ga sayang sama kita, justru melalui
penderitaan harusnya kita jadi lebih deket sama Tuhan. Rubah perspektif kita..
Tuhan Yesus
Memberkati
Comments
Post a Comment